Minggu, 27 Maret 2011

Format Pengkajian Fisik Sistem Perkemihan

Menurut Wolf dan Weltzel, proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan, dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling berkaitan, dan dinamis. (Effendi, Nasrul. 1995 : 2)
Proses keperawatan tersebut dalam pelaksanaannya harus berkesinambungan, karena proses keperawatan ini meliputi beberapa tahap yaitu :

a. Pengkajian
b. Pengumpulan Data

1) Data Biografi
Umur
jenis kelamin, dan
Pekerjaan

2) Riwayat Kesehatan

Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien dengan CRF biasanya datang dengan keluhan nyeri pada pinggang, buang air kecil sedikit, bengkak/edema pada ekstremitas, perut kembung, sesak.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Perlu dikaji riwayat pada perkemihan, riwayat penyakit ginjal sebelumnya, riwayat menggunakan obat-obatan nefrotoksik, kebiasaan diet, nutrisi, riwayat tidak dapat kencing, penggunaan hormon.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Perlu dikaji riwayat kesehatan keluarga yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit CRF seperti hipertensi, diabetes mellitus, sistemik lupus eritematosa, arthritis dan kanker.

3) Pola Aktivitas Sehari-hari

Pada klien CRF pola aktivitas sehari-hari meliputi pola makan sebelum sakit yang sering dikonsumsi oleh klien yang merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya CRF seperti makanan yang tinggi natrium, kalium, kalsium sedangkan pola makan selama sakit biasanya mengalami penurunan frekuensi dan porsi karena klien mengalami mual. Pada klien dengan CRF harus dikaji kebiasaan minum yang kurang dari kebutuhannya dan yang dapat memperberat penyakitnya seperti kopi, teh dan alkohol, selama sakit biasanya intake dibatasi sesuai output. Eliminasi BAK biasanya ditemukan BAK yang sedikit sampai ditemukan oliguri sedangkan BAB biasanya tidak ada perubahan kecuali pada klien dengan penurunan aktivitas. Sebelum sakit biasanya kebutuhan personal hygiene klien tidak ada perubahan sedangkan selama sakit personal hygiene klien menjadi terganggu karena adanya kelemahan.

4) Pemeriksaan Fisik
Sistem Pernafasan
Pada klien dengan CRF ditemukan adanya tachipnoe, pernafasan kusmaul, uremic, halitosis, edema paru dan efusi pleura.
Sistem Kardiovaskuler
Pada klien dengan CRF biasanya ditemukan adanya hipertensi, gagal jantung kongestif, edema pulmoner, perikarditis.
Sistem Pencernaan
Pada klien dengan CRF biasanya ditemukan adanya anoreksia, nausea, vomiting, cegukan, rasa metalik tak sedap pada mulut, ulserasi gusi, perdarahan gusi/tidak, nyeri ulu hati, distensi abdomen, konstipasi.
Sistem Genotiurinaria
Pada klien dengan CRF awal ditemukan adanya poliuri dan nokturi, selanjutnya berkembang menjado oliguri dan anuri, terdapat proteinuria, hematuria, perubahan warna urine (kuning pekat, merah, cokelat).
Sistem Muskuloskeletal
Pada klien dengan CRF biasanya ditemukan kelemahan otot, kejang otot, nyeri pada tulang dan fraktur patologis.
Sistem Integumen
Penurunan turgor kulit, hiperpigmentasi, pruritis, echimosis, pucat.
Sistem Persyarafan
Pada klien dengan CRF biasanya ditemukan letargi, insomnia, nyeri kepala, tremor, koma.

5) Data Psikososial

Klien dengan CRF biasanya ditemukan adanya rasa takut, marah, cemas, perasaan bersalah dan kesedihan. Respon emosional pada klien CRF mungkin disebabkan karena perubahan body image takut akan terjadinya disfungsi seksual dan ketakutan akan kematian.

6) Data Spiritual

Pada klien dengan CRF biasanya ditemukan ketidakmampuan beribadah seperti biasa.

7) Data Penunjang
Laboratorium

a. Urine
• Volume biasanya oliguri dan anuri
• Warna urine keruh, sedimen kotor atau kecokelatan
• Berat jenis menurun
• Osmolalitas menurun
• Klirens kreatinin menurun
• Natrium meningkat
• Protein meningkat
b. Darah
• Serum kreatinin meningkat
• Blood urea nitrogen meningkat
• Kadar kalium meningkat
• Hematokrit menurun
• Hemoglobin menurun
• Natrium, kalsium menurun
• Magnesium/posfat meningkat
• Protein (khususnya albumin menurun)

Sistem Perkemihan

1. Kaji kebiasaan pola BAK, output/jumlah urine 24 jam, warna, kekeruhan dan ada/tidaknya sedimen
2. Kaji keluhan gangguan frekuensi BAK, adanya dysuria dan hematuria, serta riwayat infeksi saluran kemih
3. Palpasi adanya distesi bladder (kandung kemih)
4. Inspeksi penggunaan condom catheter, folleys catheter, silikon kateter atau urostomy atau supra pubik kateter
5. Kaji kembali riwayat pengobatan dan pengkajian diagnostik yang terkait dengan sistem perkemihan
Diposting Oleh :
Evi Avianty ( 05200ID09049 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar